Kali ini saya ada sedikit tips tentang tips membeli laptop bekas yang masih bagus tentunya.
Dikarenakan laptop sudah merupakan kebutuhan hampir bagi setiap kalangan. Harga laptop hingga kini masih tergolong mahal, karena itu membeli laptop bekas / second pun kerap kali menjadi pilihan.
Namun hal-hal apa sajakah yang harus diperhatikan ketika membeli laptop bekas?
Berikut tips membeli laptop bekas yang masih bagus dan sangat layak digunakan:

* Lihat casing laptop. Casing yang baret/tergores menunjukkan laptop tersebut kurang dirawat. Tentunya hal ini mempengaruhi bagian dalamnya. Apalagi bila sampai retak berarti laptop tersebut sudah pernah jatuh.
* Lihat layarnya. Apakah ada goresan yang parah, adakah pixel yang mati. Karena layar pada laptop merupakan bagian yang mahal harganya jika rusak. Baca juga mengenai Tips Praktis Merawat Layar LCD
* Lihat keyboardnya. Keyboard untuk mengetik juga tidak kalah pentingnya, harganya pun lumayan mahal. Karena itu perlu di cek satu persatu apakah masih berfungsi. Demikian juga dengan tombol fungsi (FN) dan tombol-tombol shortcut lainnya. Di sini saya juga kasih tips merawat keyboard notebook laptop .
* Cek baterainya. Baterai sangat penting digunakan pada saat berpergian, karena itu Anda harus mengecek baterai laptop bekas itu. Normalnya bisa bertahan antara 45menit-60menit dengan pemakaian ketik, baca dan mendengarkan musik. Baca juga Tips memperpanjang umur baterai laptop
* Cek Wifi, bluetooth, webcam dan card reader. Jika ada, tidak ada salahnya mengecek fitur standar laptop ini.
* Cek garansi. Jika laptop second yang akan Anda beli masih ada garansinya, cek apakah nomor seri dan tempat pembeliannya benar.
* Cek seri laptop tersebut di dealer resminya. Hal ini dimaksudkan agar laptop bekas tersebut bukan barang BM/barang gelap.
* Pastikan bahwa laptop tersebut masih ada spare partnya. Gunanya untuk memastikan bahwa spare part laptop itu masih diproduksi. Tidak lucu kan jika layarnya tiba-tiba rusak dan di Indonesia tidak ada yang jual.
Tips membeli laptop bekas yang masih bagus di atas merupakan pengalaman pribadi.. hehe :D . Semoga info yang saya berikan bermanfaat bagi Anda semua :) Saya tunggu komentarnya yah… :D

Cara Praktis Mencegah Penyebaran Virus via Flashdisk

Saat ini banyak merajalela virus lokal yang memiliki kemampuan menyebarkan diri secara otomatis dengan media penyebaran Flashdisk melalui fitur Autorun (menjalankan suatu file secara otomatis saat user akses ke suatu Drive atau saat user menghubungkan removable disk).
Hal ini patut kita cermati, karena sebagian besar virus saat ini telah memiliki kemampuan seperti ini. Para pembuat virus ini sengaja memanfaatkan fitur autorun yang tersedia dengan mengimplementasikannya pada virus di Flash Disk.

Celah ini yang rupanya digunakan agar virus mereka dapat menyebar lebih cepat dibandingkan sebelumnya dan sampai saat ini celah tersebut masih digunakan oleh virus agar dapat menyebarkan dirinya secara otomatis tanpa harus menungggu agar user menjalankan file virus tersebut secara manual.
Cukup dengan mengakses ke Flash Disk tersebut ke komputer, maka virus akan langsung menginfeksi.
Agar virus ini dapat aktif setiap saat biasanya pembuat virus akan membuat script disetiap Drive termasuk di media Disket/Flash Disk. Autorun.inf/desktop.ini atau Folder.htt adalah beberapa script yang biasanya akan dibuat oleh virus.
Script ini sendiri sebenarnya berisi sederetan perintah yang intinya adalah untuk menjalankan file virus itu sendiri dan biasanya file induk ini akan ditempatkan di folder/direktori yang sama, agar file tersebut tidak dicurigai oleh user maka script dan file induk tersebut akan di sembunyikan.
Contoh virus yang “sukses” menyebarkan dirinya dengan cara seperti ini diantaranya W32/Askis, W32/VBWorm.ZL, VBWorm.MOS, W32/Aksika, W32/FaceCool atau W32/Solow.
Tentunya kita tidak ingin komputer dan flashdisk kita tidak terjangkit virus yang memanfaatkan cara ini. Untuk itu perlu dilakukan tindakan pencegahan dengan mematikan (disable) fungsi Autorun/Autoplay pada Removable Drive tersebut.
Pilih salah satu dari 2 macam cara dibawah : (bagi para newbie, harap minta bantuan dari yang lebih berpengalaman dalam menjalankan langkah berikut)
1. Disable Autorun/Autoplay melalui registry
* Buka Registry Editor
Klik menu [Start | Run | pada dialog box RUN ketik regedit]
* Browse ke alamat registry berikut
HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\Explorer
HKEY_USERS\.DEFAULT\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\Explorer
* Kemudian klik kanan pada string NoDriveTypeAutoRun
0001
Alamat registry yang harus diubah agar autorun tidak aktif
* Isi value data dengan ff yang berarti fungsi Autorun/Autoplay akan dimatikan pada 255 drive.
0002
Merubah value NoDriveTypeAutorun

* Klik tombol [OK]
* Keluar dari “Registry Editor”
* Restart Komputer
2. Disable Autorun/Autoplay melalui Group Policy [GPEDIT.MCS]
* Klik menu [Start]
* Klik [Run]
* Ketik GPEDIT.MSC pada kolom “RUN”
* Setelah muncul layar “Group Policy” klik folder “System” pada menu “User Configuration” dan “Computer Configuration”
* Pada kolom Settings, klik dua kali “Turn off Autoplay”
0003
Interface Group Policy “User Configuration

0004
Interface Group Policy “Computer Configuration”
* Setelah muncul layar “Turn off Autoplay” properties, klik tabulasi [Settings] dan pilih opsi “Enable” pada menu “Turn off Autoplay” kemudian Pilih “All Drive” pada kolom “Turn off Autoplay on”
0005
Mematikan Autoplay dengan menggunaakn Group Policy

* Kemudian klik tombol “OK”
0006
Disable Autoplay

* Klik “Close” untuk keluar dari layar “Group Policy”
* Restart komputer
Untuk memaksimalkan pencegahan terhadap virus apapun, gunakanlah antivirus yang up-to-date dan lakukanlah scan komputer secara rutin.
Semoga bermanfaat yah, jika ada pertanyaan silahkan bertanya di kolom komentar di bawa ini. Saya tunggu komentarnya yah :D

Tips Dan Trik agar Flashsdisk Awet Dan Tahan Lama

Saat ini terdapat banyak media penyimpan data eksternal yang memiliki ragam bentuk dan ukuran data seperti memory chip, hardisk eksternal dan flashdisk tentunya.
Namun untuk alasan praktis, rupanya flashdisk masih menjadi pilihan bagi kebanyakan orang walaupun sekarang sudah banyak bermunculan hardisk eksternal berbagai macam merk dan jelas-jelas memiliki ruang penyimpanan data yang jauh lebih besar dibandingkan flashdisk.
Hal ini dikarenakan bentuknya yang kecil sehingga mudah dibawa serta penyimpanan, seperti dapat diselipkan pada saku misalnya.

Tentunya selain memiliki kelebihan seperti telah disebutkan tadi, flash disk ternyata bisa menjadi rentan mengalami kerusakan apabila pemakai kurang memahami sifat dari flashdisk dan kebiasaan dalam penggunaan ditambah lagi hal lain yang dapat mempengaruhi usia flashdisk tersebut.
Untuk itulah artikel ini disajikan untuk membantu kamu bagaimana merawat dan menjaga agar Flashdisk awet dalam artian tetap bisa bekerja dengan baik dan tahan lama :

1. Hindari terkena air.
Jauhkan flashdisk agar jangan sampai terpapar air, kehujanan atau bahkan terendam dalam air. Hal seperti diatas dapat mengakibatkan kerusakan pada komponen di dalamnya sehingga dapat berakibat tidak bisa terbacanya data yang berarti hilangnya data selamanya. Memang ada beberapa merk yang berani mengklaim bahwa produknya anti-air (waterproof), namun langkah paling aman adalah menjauhkan flashdisk dari terkena air.
2. Hindarkan dari pengaruh medan magnet yang kuat
Usahakan menaruh flashdisk pada saat tidak digunakan di tempat yang aman dari pengaruh medan magnet yang kuat, diantaranya TV, HP dan speaker berukuran besar. Banyak dari kita dengan alasan mudah dijangkau dan mudah mengingatnya sering meletakkan barang-barang berukuran kecil seperti kunci termasuk flashdisk diatas TV. Nah, disinilah yang keliru. Flashdisk sebaiknya jangan diletakkan disana, karena TV memiliki pengaruh medan magnet yang sangat kuat. Begitu juga meletakkan flashdisk menjadi satu dengan HP jangan dilakukan, seperti menyimpan flashdisk dan HP di saku yang sama.
3. Biasakan mencabut flashdisk pada saat sudah aman
USB Drive_0
Biasakan selalu mencabut flashdisk dari colokannya (USB Port) setelah selesai digunakan dengan melalui proses eject yang benar. Lakukanlah selalu dengan melakukan stop pada bagian “Safely Remove Hardware” dari komputer dan cabutlah setelah ada pemberitahuan ”Safe To Remove Hardware” muncul pada layar monitor. Hal ini dilakukan agar tidak mempengaruhi file-file data yang tersimpan di dalamnya. Flashdisk yang belum siap dicabut biasanya karena masih terdapat proses yang sedang berjalan (transfer data) atau bisa pula proses dari virus yang sedang bekerja.
4. Pastikan selalu scan virus dengan antivirus yang terupdate.
Perpindahan data dari computer ke flashdisk sangat rentan terhadap berpindahnya virus apabila komputer asal telah terjangkit virus. Lebih-lebih lagi apabila kamu menyimpan data dari warnet sehabis download atau sekedar copy data. Sudah bukan rahasia lagi kalau warnet selama ini menjadi “sarang” atau “media” (lebih tepatnya mungkin?) bagi virus untuk berpindah dan melancarkan aksi jahatnya memanfaatkan flashdisk dan melakukan penyebaran ke komputer pribadi. Untuk itu pastikan flashdisk discan secara penuh setelah dipakai memindah data dengan antivirus yang selalu terupdate.
5. Jauhkan dari Tempat yang panas serta benturan keras
Flashdisk juga memiliki sifat tidak tahan panas seperti halnya barang elektronika lainnya. Jangan meletakkan flashdisk pada tempat yang panas, seperti diatas dashboard mobil yang ditinggalkan dibawah teriknya sinar matahari atau karena panas yang ditimbulkan mobil itu sendiri. Selain itu hindarkan agar flashdisk tidak terbentur benda keras atau sering terjatuh.
6. Selalu tutup kembali
Setelah selesai digunakan kenakanlah kembali tutup dengan baik. Ini dilakukan untuk menghindari masuknya kotoran yang tidak diinginkan seperti debu ataupun benda asing yang dapat mengakibatkan gagal dikenalnya flashdisk saat dimasukkan dalam USB Port. Selain itu juga dapat mengakibatkan gagalnya baca/tulis data didalam flashdisk.
7. Minimalisir proses hapus-tulis
Biasanya flashdisk memiliki kekuatan bertahan (baca:usia) hingga 100.000 kali proses hapus tulis. Berbagai macam merek flashdisk yang ada di pasaran memiliki kualitas dan harga yang berbeda yang juga mempengaruhi umur pakai dari flashdisk yang bersangkutan. Namun demikian hal itu tidaklah mutlak. Alangkah baiknya apabila kita membiasakan untuk meminimalisir proses hapus-tulis pada flashdisk agar usia flashdisk lebih bertahan lama. Biasakanlah bekerja dengan teliti dan benar sehingga kita tidak mengulang men-save pada flashdisk yang berarti mengulang proses tulis pada flashdisk. Minimalisir mengedit data langsung pada flashdisk. Sebaiknya lakukan editing dengan baik pada computer, setelah benar semua dan tidak ada koreksi barulah memindah ke dalam flashdisk.
Selain itu tidak dianjurkan untuk menjalankan program langsung yang tersimpan dalam flashdisk, walaupun program mini game ataupun portable application, karena akan mengurangi usia flashdisk itu sendiri. Pindahkanlah program terlebih dahulu ke dalam komputer.
Semoga bermanfaat yah :D Kalau ada yang mau nambahin silahkan di kolom komentar :D

Text Widgets

facebook

Another Templates

Buku Sekolah Elektronik

Buku Sekolah Elektronik

Pengunjung

Recent Posts